5 Pemain Keyboard Sekaligus Penulis Lagu Popular di Indonesia (Bagian I)

5 Pemain Keyboard Sekaligus Penulis Lagu Popular di Indonesia (Bagian I)

Pemain keyboard atau keyboardist bisa dikatakan ‘pemanis’ atau ‘pelengkap’ di dalam sebuah grup musik. Pemencet alat musik digital ini masih terbilang jauh lebih jarang dan ekslusif dibanding pemain instrumen lainnya, seperti gitar, bass dan drum yang boleh dikatakan kebutuhan dasar untuk tiap band. Citra yang melekat dari seorang keyboardist masih elegan bagi kebanyakan penikmat musik di Indonesia, beda halnya di negara-negara Barat. Satu lagi yang menjadi eklusifitas sebuah band, yaitu pencipta lagu. Pencipta lagu merupakan ujung tombak dari sebuah band. Tanpanya, sebuah band tidak akan memiliki identitas dan malah tidak akan bertahan lama. Bisa dibilang, dari semua orang yang bisa memainkan alat musik, khususnya keyboard, hanya masih sedikit orang yang bisa menulis lagu. Hanya mereka yang memiliki bakat dan mengetahui ‘rumus’ menciptakan lagu. Bagaimana menurut kamu apabila melihat keyboardist sekaligus pencipta lagu? Silahkan komentari artikel 5 Keyboardist Sekaligus Penulis Lagu Popular di Indonesia yang uniknya.com rangkum berikut ini:

1. Fariz RM
Fariz Rustam Munaf yang lebih dikenal dengan nama Fariz RM bukan hanya keyboardist dan pencipta lagu, namun juga penyanyi Indonesia. Pria kelahir Jakarta, 5 Januari 1961 (umur 51 tahun) ini telah menciptakan banyak karya hits sejak dirinya terjun ke dunia musik tahun 1977 sampai sekarang. Pria berdarah Minang ini sangat terkenal lewat lagu-lagu dan legendaris Barcelona dan Sakura yang masih popular sampai saat ini.


Fariz diperkenalkan kepada musik sejak kecil oleh ibunya Hj. Anna Reijinenberg yang adalah pelatih piano. Selain itu, Fariz juga belajar piano pada Sunarto Sunaryo dan Prof. Charlotte Sutrisno JP. Karier bermusiknya dimulai pada usia 12 tahun, saat berteman dengan Debby Nasution dan Odink Nasution, membentuk “Young Gipsy” yang membawakan musik blues dan rock. Total albumnya sampai saat ini adalah 20 Album Solo dan 3 Album Duet.

2. Indra Lesmana
Indra Lesmana (lahir di Jakarta, 28 Maret 1966; umur 46 tahun) adalah salah satu musisi jazz berbakat dari Indonesia, yang merupakan anak dari tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana dan penyanyi senior Indonesia berdarah Minangkabau pada tahun 60-an Nien Lesmana. Indra bukan hanya penyanyi, keyboardist dan penulis lagu, ia juga adalah seorang produser. Terhitung sejak tahun 1978 sampai 2009, Indra telah menelurkan 49 album dan mendapatkan banyak penghargaan.


Karier Indra dalam dunia musik dimulai saat usianya baru 10 tahun. Ia tampil bersama ayahnya di Bandung pada bulan Maret 1976 dengan instrumen keyboard. Dua bulan kemudian, bertempat di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Indra bermain keyboard dalam sebuah konser jazz yang melibatkan musisi senior seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, dan penyanyi Broery Marantika. Tahun 1978, Indra mulai merekam dan merilis album pertamanya “Ayahku Sahabatku”. Sejak awal, gaya bermusik Indra telah banyak dipengaruhi oleh gaya John Coltrane, Miles Davis, Mc Coy Tyner dan Charlie Parker, yang dipelajarinya melalui rekaman mereka.

3. Dwiki Dharmawan
Dwiki Dharmawan (lahir di Bandung, Jawa Barat, 19 Agustus 1966; umur 45 tahun) adalah seorang pemusik jazz spesialis pemencet keyboard, penulis lagu, produser dan pemimpin orchestra asal Indonesia. Dwiki juga merupakan salah satu anggota grup musik Krakatau. Tanggal 23 Maret 2011, bertepatan dengan Perayaan Hari Musik Nasional, Dwiki menerima Penghargaan Nugraha Bhakti Musik Indonesia (NBMI) dari Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI).


Sejak kecil Dwiki telah akrab dengan musik. Pada usia 6 tahun, ia telah belajar piano klasik dan belajar piano jazz kepada Elfa Secioria pada usia 13 tahun. Karier profesionalnya bermula di tahun 1985 saat bergabung dengan grup musik Krakatau bersama Pra Budi Dharma, Donny Suhendra, dan Budhy Haryono. Pada tahun yang sama, Dwiki meraih penghargaan ‘The Best Keyboard Player’ pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang. Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Philipina.

4. Yovie Widianto
Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 44 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori bandâ€"yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke popâ€"itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat.


Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz.

Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.

5. Ahmad Dhani
Dhani Ahmad Prasetyo (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 39 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani / Dhani Manaf adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan leader sekaligus keyboardist dari grup band papan atas, Dewa 19 dan juga vokalis grup band The Rock. Kadang, di Dewa 19 pun Dhani berposisi sebagai gitaris dan vokalis. Sejak terjun ke dunia musik Indonesia sampai kini, Dhani telah mencetak banyak hits dan mengorbitkan sejumlah artis melalui karyanya. Meski identik dengan pendiri Dewa 19, namun duda beranak tiga ini tidak hanya mengeluarkan album untuk band Dewa saja, dia telah menelurkan total 19 album dari semua band Dhani dan termasuk album solo.


Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6 Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso, kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA ’90 ataujuara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso.

Sumber

Baca juga:

0 comments



Emoticon