5 Pagelaran Seni Yang Kontroversial

5 Pagelaran Seni Yang Kontroversial

Terkadang sebuah karya seni tidak melulu dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena kontroversi di balik karya tersebut. Seorang seniman yang berani atau keluar dari area aman kadang menciptakan hal yang tidak biasa dan malah menjadi pusat perhatian para pencinta seni, entah itu mengundang cibiran atau decak kagum. Dalam kurun waktu satu tahun ke belakang ada beberapa pagelaran seni yang menjadi kontrovesi, untuk itu uniknya.com merangkumnya di penghujung tahun 2011 ini:

1. The Sacrilegious Jesus Dildo Show, Fillipina
Pagelaran seni ini diadakan oleh Pusat Kesenian Filipina, kenapa dikatakan kontroversi karena salah satu karya seni yang dipamerkan menggabungkan alat seks dengan sebuah benda identitas suatu agama, dalam hal ini adalah sebuah salib. Seniman yang membuat karya seni ini. Mideo Cruz, menjelaskan bahwa karya seni yang menggabungkan simbol phalus dan agama katolik ini menyimbolkan dinamisme dan dekontruksi dari neo-deities (pemujaan baru).


Pada tanggal 8 Agustus 2011 kemarin, Mantan ibu negara Filipina, Imelda Marcos, mengunjungi pameran tersebut dan mengkritisi karya seni ideo cruz. Tak lama pameran tersebut ditutup tak lama dari kunjungan Imelda Marcos tersebut.

2. The Birth of Baby X Dari Marni Kotak, Amerika Serikat
Seniman asal New York, Marni Kotak, sempat menjadi berita utama tahun ini disebabkan pagelaran seninya yang bersifat pribadi. Pagelaran seninya melibatkan proses kelahiran putranya yang dapat dilihat secara langsung oleh beberapa orang. Yang diundang tentunya sangat terbatas atas undangan dari Marni Kotak sendiri. Menurutnya kelahiran tersebut dapat menghasilkan hubungan yang intim antara seniman tersebut, yaitu dia sendiri, dengan pengunjung pagelaran seninya. Dalam Truman Show, Marni Kotak diberi kritik bahwa ia terlalu mengeksploitasi bayinya, yang ia beri nama Ajax, ke dalam pagelaran seninya. Tapi bagaimanapun pagelaran seni ini dapat melambungkan nama Marni Kotak. Dalam pagelarannya, marni pun menampilkan beberapa foto kehamilannya, yang mungkin bisa menjadi bahan kontroversi pula, karena ia mempertontonkan tubuhnya di beberapa foto karyanya tersebut.


3. The “Old Sparky” Show, Amerika Serikat
Judul dari pameran ini adalah Controversy : Pieces You Don’t Normally See, diadakan di Pusat Sejarah Ohio. Benda yang dipamerkan tentunya merupakan barang-barang historikal, yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Anda akan melihat kondom yang berumur 150 tahun yang terbuat dari kulit kambing pada sebuah buku harian seorang pelaut, Jubah Ku Klux Klan dari tahun 1920an dan kandang untuk orang yang terganggu jiwanya dari tahun 1800an. Benda pameran yang paling menarik pengunjung adalah sebuah “Old Sparky“, yaitu kursi listrik yang pernah mengeksekusi 312 laki-laki dan 3 perempuan di kuran waktu antara 1897 sampai dengan 1963. Sang kurator, Sharon Dean menekankan bahwa sejarah tidak selamanya indah, dan barang-barang ini bisa diambil sebagai contohnya.


4. The Doppelgänger Cop Kissers, Russia
Grup seniman yang dikenal atas kontroversi dan keradijakannya, Voina, memboikot Moscow Bienalle Contemporary Art yang keempat karena dalam Bienalle tersebut panitia menyertakan karya yang cukup kontroversial atas nama Voina. Karya tersebut adalah sebuah video viral tentang serorang perempuan yang mencium paksa seorang polisi wanita yang bertugas. Perempuan yang mencoba mencium paksa polisi tersebut adalah Nadezhda Tolokonnikova yang memang pernah bergabung dengan Voina. Video viral tersebut didapat dari blog Pyotr Verzilov, kekasih Nadezhdad yang juga pernah bergabung di Voina. Grup Voina memang selalu menghadirkan karya yang mengejutkan lalu kritis, beberapa aktivis/senimannya bahjkan ada yang sempat ditahan untuk sebuah seni radikal. Tak salah jika setiap karyanya memang menjadi sorotan dan kontroversi.




5. The Serial Killer Clown Art Show, Amerika Serikat
Di awal tahun 2011, The Sin City Galery di Las Vegas pernah memamerkan “seni pinggiran” dari John Wayne Gacy atau yang lebih dikenal dengan Pogo the Clown, seorang pembunuh berantai yang pernah menganiaya dan mengeksekudi 33 anak belasan tahun dan menyembunyikannya dalam tempat rahasianya. Pameran ini memamerkan 70 karya Pogo the Clowndengan kisaran harga antara 2000 â€" 15000 dollar. Pihak galeri berjanji mendonasikan uangnya untuk National Center for Victim of Crime, tapi pihak NCVC menolaknya. Pameran yang sama direncanakan digelar di Contemporary Arts Center, tapi gagal karena beberapa pegawai CAC merencanakan untuk berhenti bekerja bila pameran tersebut digelar di sana.


Sumber

Baca juga:

0 comments



Emoticon