5 Keunikan ‘Ora’ Yang Dilupakan

5 Keunikan ‘Ora’ Yang Dilupakan

Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang mencapai 2 hingga 3 meter. Komodo juga satu-satunya kadal purba yang masih tersisa di dunia, karena itu komodo terdaftar sebagai tujuh keajaiban dunia. Indonesia sangat pantas berbangga, karena sisa hewan purba ini hanya ada di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gilo Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Penduduk setempat menyebutnya dengan nama ora.

Namun, meski habitatnya hanya ada di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara, para ahli menyimpulkan, komodo bukan asli Indonesia. Ahli paleontologi dan arkeologi dari Australia, Malaysia, dan Indonesia pada tahun 2009, membuktikan tulang komodo sama dengan tiga fosil hewan yang ditemukan di Queensland. Bukti tersebut memperkuat teori bahwa Australia adalah tempat evolusi komodo. Diperkirakan evolusi telah berlangsung sejak empat juta tahun lalu dan bertahan hingga kira-kira 300.000 tahun lalu.

Sekitar 15 juta tahun lalu, pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara memungkinkan komodo bergerak menuju wilayah yang dikenal dengan Indonesia. Perubahan-perubahan tinggi muka laut sejak zaman es telah menjadikan wilayah komodo menjadi habitat terbaik bagi keluarga biawak tersebut. Sementara di Australia, komodo punah 50.000 tahun lalu, bertepatan manusia tiba di Australia. Komodo juga menghilang dan punah di beberapa pulau lain di Indonesia, kecuali Flores. Selain cerita menarik dari asal usul evolusinya, komodo juga memiliki keunikan lain yang sangat pantas untuk kita ketahui. Berikut 5 keunikan komodo.

1. Pemilik Indera yang Menakjubkan
Komodo termasuk predator yang sangat andal dalam memburu mangsa. Keahliannya dalam melumpuhkan hewan buruannya tersebut didukung dengan indera yang sangat menakjubkan. Kemampuan penglihatannya merupakan yang terbaik dari hewan pemburu lainnya. Komodo mampu melihat mangsa secara jelas hingga 300 meter. Sayangnya penglihatan komodo di malam hari kurang begitu baik, karena retina matanya hanya memiliki sel kerucut. Karena penglihatan di malam hari yang tidak begitu baik tersebut, komodo memanfaatkan indera vomeronasal atau kemampuan dalam bernavigasi pada saat gelap. Matanya juga mampu membedakan warna cukup bagus, tetapi tidak pandai membedakan objek yang ridak bergerak.

Selain bisa memaksimalkan indera vomeronasal, komodo juga memanfaatkan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli. Terutama dalam mencari mangsa yang sedang bersembunyi. Karena itulah, kadal raksasa ini selalu menjulurkan lidahnya. Dan yang paling menakjubkan adalah penciumannya yang sangat tajam. Komodo dapat menemukan mangsanya atau binatang mati pada jarak hampir 10 kilometer. Penciuman tajamnya tersebut karena hidung komodo tidak memiliki sekat rongga badan.

Indera menakjubkan lainnya, yakni pendengarannya. Sebelumnya komodo pernah dinyatakan sebagai hewan tuli, ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang ditingkatkan volumenya, hingga teriakan tidak mengakibatkan komodo terganggu. Namun, setelah seorang karyawan kebun binatang London ZSL, Joan Proctor melatih komodo untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan ketika pemilik suara tidak terlihat, komodo ternyata keluar dari tempat persembunyiannya. Teori yang menyatakan komodo hewan tuli, langsung terbantahkan dengan cara latihan tersebut.




2. Memiliki Bisa
Sebenarnya sebagai predator yang menakutkan, kekuatan tenaga komodo sudah cukup untuk melumpuhkan mangsa, tetapi komodo juga tidak hanya mengandalkan kekuatan tenaganya saja saat membuat mangsanya tidak berdaya. Komodo juga ternyata memiliki senjata lainnya, yakni bisa dari liurnya. Bisa ini akan menjadi senjata pelumpuh terakhir saat mangsa masih bisa berlari dari cengkramannya.

Dari hewan-hewan yang berhasil melarikan diri setelah disergap komodo sebagian besar akan mati akibat infeksi dari gigitan, walaupun dalam jangka waktu yang lama. Seorang peneliti dari University of Melbourne, Australia, Bryan Fry berhasil mempelajari susunan biokimia dalam air liur komodo seperti bisa dari ular berbahaya yang hidup di pedalaman Australia. Sebelumnya peneliti memperkirakan mangsa yang telah kena gigtan, menjadi terkapar karena bakteri yang ada di mulut komodo. Namun, hasil penelitian Fry bersama tim memperjelas bahwa komodo memiliki bisa.

Reaksi akan diperlihatkan setelah mangsa terkena gigitan komodo adalah berupa bengkak yang sangat cepat, atau hanya dalam hitungan beberapa menit saja, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit mencekam, hingga siku, dan akhirnya akan membuat siapa saja yang terkena gigitan akan terkapar atau mati. Setidaknya dalam waktu satu minggu setelah gigitan.




3. Bisa Melahirkan Tanpa Kawin
Keunikan komodo juga diperlihatkan saat mereka berkembang biak. Biasanya saat melanjutkan keturunannya, hewan terlebih dulu melewati fase masa kawin. Sang betina harus memiliki pasangannya di masa kawin tersebut. Namun, tahapan tersebut bisa dilewati komodo, di mana sang betina bisa memiliki keturunan walaupun tidak melewati fase kawin dengan pejantan.

Keunikan tersebut hingga kini dalam tahap pengembangan penelitian. Para ahli memperkirakan, komodo betina memiliki sifat superfekundasi atau spermtheca, di mana mereka memiliki kemampuan menyimpan sperma atau membuahi telur dalam waktu lama. Namun, beberapa peneliti juga memperkirakan komodo memiliki sifat parthenogenetik, atau dapat berkembang biak secara mandiri, atau mengkloning diri sendiri.

Komodo yang tinggal di Chester Zoo, London menjadi bukti. Pada 2006, seekor komodo melahirkan 8 ekor telur, tanpa melalui pembuahan sperma dari sang jantan. Setelah kejadian tersebut, para ilmuwan memastikan bahwa reproduksi komodo bisa dilakukan dengan dua cara, seksual, atau aseksual, tergantung pada kondisi lingkungan mereka.

Sebenarnya ada beberapa hewan yang mampu berkembang biak dengan sendirinya tanpa melalui perkawinan. Namun, hewan-hewan tersebut tergolong hermaprodit atau memiliki kelamin ganda. Sementara komodo bukan termasuk kategori hewan dengan kelamin ganda. Rata-rata setiap betina akan memiliki 8 keturunan, dalam satu generasi.




4. Berlindung di Lubang
Walaupun komodo merupakan salah satu hewan yang sangat ditakuti oleh hewan-hewan lainnya, pada kenyatannya mereka juga memiliki tempat berlindung, yaitu di dalam lubang selebar 1 hingga 3 meter. Komodo akan membuat lubang dengan tungkai dan cakarnya yang kuat. Tempat berlindung yang dibangunnya tersebut, bukan untuk menyelamatkan diri dari ancaman predator, melainkan sebagai tempat beristirahat yang dianggapnya paling nyaman.

Walaupun hidup di kawasan dengan cuaca panas, tetapi komodo sangat tidak menyukai cuaca panas. Dengan berlindung di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada keesokan harinya. Komodo memang menjadikan siang hari sebagai waktu yang paling pas dalam berburu mangsa, tetapi ia akan memilih berlindung di dalam lubang jika cuaca terlalu panas.

Tempat persembunyian komodo biasanya berada di daerah perbukitan dengan semilir angin laut, terbuka dari vegetasi. Tempat tersebut juga dianggap sebagai lokasi strategis untuk menyergap mangsa, seperti rusa dan hewan lainnya yang tidak menyadari bahwa lokasi tersebut merupakan favorit komodo, tetapi sebenarnya sebelum beranjak dewasa, komodo muda menjadikan atas pohon sebagai tempat berlindung paling aman dari predator. Termasuk dari komodo dewasa yang memiliki sifat kanibal.




5. Memiliki Memori yang Bagus
Ternyata komodo juga merupakan salah satu hewan dengan memori yang cukup bagus. Bahkan komodo bisa mengenali orang satu persatu. Seorang ahli dari kebun binatang Dallas, Ruston Hartdegen menjelaskan, bahwa komodo yang dipelihara bereaksi berbeda apabila berhadapan dengan pawang yang biasa memeliharanya.

Namun, walaupun kita sudah sangat dekat dengan komodo karena merawatnya , sebaiknya harus hati-hati. Komodo bisa membunuh manusia, meskipun jarang terjadi, tetapi pada dasarnya komodo juga merupakan salah satu hewan buas yang bisa bermain dengan manusia. di kebun binatang nasional di Washington DC, komodo sering kali memainkan sekop yang ditinggalkan petugas dikandangnya. Suara yang ditimbulkan dari gesekan sekop dengan tanah telah menarik perhatiannya. Bahkan ada beberapa komodo yang memiliki kebiasaan unik dengan memasukkan kepalanya ke lingkaran plastik dan selimut.

Namun, biasanya komodo yang memiliki sifat lebih baik atau bisa bermain, rata-rata komodo yang ada di penangkaran. Membutuhkan waktu cukup panjang sebelum memastikan komodo tersebut bisa mengenali manusia dan bisa diajak bermain. Dalam pertumbuhannya komodo membutuhkan 3 hingga 5 tahun untuk menjadi dewasa. Dan komodo juga termasuk hewan yang bisa bertahan cukup lama hingga 50 tahun.




Sumber

Baca juga:

0 comments



Emoticon