5 Fauna Besar yang Awalnya Diyakini Fiktif

5 Fauna Besar yang Awalnya Diyakini Fiktif

Awalnya mungkin mitologi atau legenda mengiringi keberadaan hewan-hewan berikut dalam peradaban manusia. Tetapi seiring berjalannya waktu, keberadaan mereka mulai terungkap kepermukaan. Bukti hidup spesies yang awalnya hanya dianggap legenda ini, kini dapat ditemukan dan terdokumentasikan secara visual oleh para ahli. Namun memang jumlahnya yang sangat sedikit, menjadikan hewan berikut tetap menjadi satwa dengan resiko kepunahan yang sangat besar. Berikut 5 fauna besar yang awalnya diyakini fiktif:

1. Cumi Raksasa
Cumi ini masuk dalam keluarga Architeuthidae, yang ditemukan hidup di laut dalam. Cumi-cumi raksasa dapat tumbuh sampai ukuran sangat besar maksimum 13 meter (43 kaki) untuk betina dan 10 meter (33 kaki) untuk jantan. Hal ini diukur dari ujung sirip ekor ke ujung panjang tentakel. Klaim spesimen berukuran lebih besar pernah menjadi topik diskusi banyak orang dengan ukuran cumi mencapai 20 meter (66 kaki) atau lebih, namun belum secara ilmiah terdokumentasikan.


Pada tanggal 30 September 2004, peneliti dari National Science Museum Jepang dan Whale Watching Association Ogasawara mengambil gambar pertama dari cumi-cumi raksasa yang hidup di habitat alamnya. 556 foto-foto berhasil dirilis setahun kemudian. Tim yang sama, berhasil memfilmkan cumi-cumi dewasa raksasa yang masih hidup untuk pertama kalinya pada 4 Desember 2006.

2. Penyu Hoan Kiem
Nama ilmiahnya Rafetus leloii, adalah spesies penyu kontroversial dari Asia Tenggara, yang hidup di Danau Hoan Kiem di Vietnam. Spesies ini dikenal sebagai CU Rua, yang berarti “kakek buyut” di Vietnam. Meskipun beberapa ilmuwan Vietnam bersikeras bahwa leloii adalah spesies berbeda dari Penyu Softshell Yangtze Rafetus swinhoei, namun beberapa pihak mengklasifikasikan penyu ini sebagai persamaan dengan spesies yang terakhir hidup ditemukan di sungai Yangtze, China. Jika kedua “bentuk” harus dianggap identik, ada empat spesimen hidup yang tersisa di dunia.


Awalnya dekat pantai utara Danau Hoan Kiem yang terletak Pulau Jade, di mana Kuil Jade Mountain berada. Tepatnya pada tanggal 2 Juni 1967, kura-kura Hoan Kiem ditemukan oleh seorang nelayan yang langsung membunuhnya dengan linggis. Tubuh penyu itu diawetkan dan dipajang di bait suci. Bahwa spesimen tertentu beratnya 200 kg (440 lbs) dan diukur 1,9 meter (6 ft 3in) [6] Sampai saat ini, Tidak ada yang yakin jika spesies ini masih ada di alam sana.

3. Okapi
Okapia johnstoni adalah mamalia dari Hutan Hujan Ituri di Afrika Tengah. Walaupun hewan ini memiliki kesamaan belang kulit dengan zebra, okapi memiliki perkerabatan lebih dekat dengan jerapah. Kemiripannya dengan zebra dan jerapah menimbulkan dugaan adanya persilangan antara keduanya, tapi walaupun adanya kesamaan ciri tertentu, hewan ini sebenarnya tidak secara dekat berkerabat dengan zebra. Hewan yang berasal dari Hutan Hujan Ituri di timur laut Republik Demokratik Kongo ini baru diketahui oleh penduduk setempat pada tahun 1901.


4. Beruang Hibrida
Spesies hibrida antara beruang grizzly-beruang kutub adalah sejenis binatang hibrida yang dilaporkan ditemukan di Banks Island, Northwest Territories, Kanada, pada bulan April 2006. Beruang ini ditembak oleh seorang pemburu Amerika Serikat. Kemudian, binatang ini menarik perhatian karena bulunya yang putih dengan beberapa bintik coklat. Ia juga memiliki kuku panjang dan punggung bungkuk, ciri khas grizzly. Sebuah penyelidikan DNA memastikan bahwa ia adalah seekor hibrida. Ini adalah kasus pertama yang didokumentasikan di alam liar, walaupun telah diketahui sebelumnya bahwa hibrida jenis ini mungkin ada dan beberapa hibrida beruang lainnya pernah ditemukan.


5. Kuda Przewalski
Equus przewalskii atau Equus caballus przewalskii adalah spesies hewan yang berasal dari keluarga kuda. Di alam spesies hewan ini hampir lenyap, namun masih dapat ditemukan di Mongolia. Pada tahun 2002 jumlah spesies ini mencapai sekitar 1000 ekor. Panjang hewan ini 2,2-2,6 m dan tingginya 80-110 cm serta beratnya 200-300 kg. Spesies ini dinamai menurut nama seorang penjelajah Rusia Nikolai Mikhailovich Przhevalsky.


Kuda Przewalski memiliki anatomi berbeda dengan kuda peliharaan, dengan kaki lebih pendek. Tinggi khasnya adalah sekitar 132 cm, panjang sekitar 2,1 m, dan memiliki berat sekitar 300 kilogram (660 lb). Ekornya memiliki panjang sekitar 90 cm, dengan rambut terlihat lebih pendek dari pada kuda peliharaan.

Sumber

Baca juga:

0 comments



Emoticon